Srikandi Aceh itu bernama Cut Nyak
Cut Nyak Dhien@ilustrasi
"SEBAGAI perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid," ujar Cut Nyak Dhien usai menampar buah hatinya Cut Gambang yang menangis saat mengetahui Teuku Umar syahid ditembak Belanda, 11 Februari 1899. Cut Nyak kemudian memeluk Cut Gambang.Setelah kepergian Teuku Umar, pimpinan perang di pantai barat Aceh diambil alih Cut Nyak Dhien.