Sosok Harun Keuchik Leumik adalah sosok yang komplit, multi dimensi. Beliau
sebagai pemilik toko emas terkenal di Aceh. Setelah mempelajari beberapa
catatan perjalanan hidup beliau, tidaklah berlebihan jika beliau
sebagai seniman, budayawan, kolektor, pengusaha, wartawan. dan sekaligus
tokoh masyarakat Aceh.

Haji
Harun Keuchik Leumik lahir di Banda Aceh pada tanggal 19 September 1942.
Pendidikan formal beliau adalah Fakultas Ekonomi Universitas Syiah
Kuala sampai Semester I. Selanjutnya, ilmu bisnis beliau pelajari
dengan terjun langsung dalam bisnis keluarga.
Sejak
tahun 1950-an pria yang mengoleksi benda-benda bersejarah ini telah
memiliki usaha kerajinan emas dan toko emas. Dunia tulis menulis beliau
tekuni sejak tahun 1970-an dengan menjadi wartawan Mimbar Swadaya di
Banda Aceh, Wartawan Harian Mimbar Umum Medan, dan Wartawan Harian
Analisa Medan, yang hingga kini masih ditekuninya sampai sekarang.
Minat
beliau pada barang-barang kuno mulai diwujudkan dengan mengumpulkan
benda-benda antik dan bersejarah terutama benda-benda peninggalan Aceh
sejak tahun 1980. Salah satu koleksinya pernah dipakai Chritine Hakim
pada pembuatan film Cut Nyak Dhien yang disutradarai Eros Djarot.
Budayawan
dan sejarahwan Aceh yang juga sebagai seorang kolektor dan penyelamat
benda bersejarah Aceh ini tercatat telah mengoleksi 300 lebih jenis
perhiasan kuno yang terbuat dari emas Aceh.Selain emas kuno,
Harun Keuchik Leumik juga mengoleksi 30 kain sutera Aceh, 13 stempel
kerajaan Aceh, lima Al-Quran tulisan tangan dari abad 13, senjata tajam
sebanyak 100 an buah, dan 600 buah koin kerajaan Aceh
Semua
barang berharga yang dikumpulnya selama 30 tahun itu disimpannya di
Museum Mini miliknya. Tujuannya agar anak cucunya kelak bisa melihat
warisan leluhur Aceh.
“Saya
ingin anak-anak kita terutama kaum muda Aceh, belajar dan menghargai
seni dan budaya Aceh melalui benda-benda seni yang seperti saya koleksi
ini,” tuturnya singkat kepada media ini.
Tidak ada komentar: