Select Menu

clean-5

" });

Wisata

Entri Populer

Kuliner

" });

Kerajaan

kota

Suku

Iboih Beach Surga Bawah Laut Bagi Pencinta Diving

Pantai Iboih di Kota Sabang merupakan kawasan wisata bahari yang sangat terkenal dengan aktifitas diving(menyelam) dan snorkelingsambil menikmati keanekaragaman terumbu karang, dan jutaan biota laut yang menakjubkan.

Disamping itu di kawasan ini terdapat ikan hias dan ikan karang (angel fishsurgeon fishparrot fish, dan beragam jenis ikan laut lainnya) yang jarang ditemui pada beberapa taman laut di tempat lain. Pantai paling favorit yang dikunjungi para pencinta Diving di tanah air ini telah didukung dengan sarana dan prasarana yang baik. Juga terdapat hutan wisata yang sangat indah dengan keanekaragaman dan kekayaan flora dan faunanya.  
Iboeh

Pantai Iboih terletak di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Di sini Anda akan terdiam seribu bahasa ketika menatapi pantainya. Pasir dan air lautnya sangat menggoda. Luas pantai ini sekitar 1.300 hektare.
Untuk bisa ke Pantai Iboih. Jarak tempuh Pantai Iboih sekitar 29 Km dari Kota Sabang. Untuk menuju Pantai Iboih ini, traveler bisa menggunakan minibus ataupun ojek dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari Kota Sabang.
Nah, bagi Anda yang suka kuliner, jangan  khawatir karena cukup banyak warung makan yang berjualan di sekitarnya dengan menu yang bervariasi. Mulai dari ikan bakar lengkap dengan sambal dan lalapan hingga menu mie Aceh pun tersedia.
Tak hanya warung makan, di sini juga terdapat peralatan alat mancing dan  tempat yang menyewakan perlengkapan menyelam. Sedangkan untuk penginapan di sekitar kawasan pantai sudah cukup banyak terdapat.
Bach
Mulai dari yang model kamar biasa sampai dengan cottage. Harga kamar bervariasi dari kisaran Rp150.000/malam hingga Rp250.000/malam. Sementara itu yang paling menarik adalah cottage di Pantai Iboih karena dibangun di sisi tebing. (Mul)

Potensi Wisata Sabang Beragam Pesona


Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang mempunyai letak yang relatif dekat dengan zona pariwisata Asia Tenggara yaitu Phuket, Thailand dan Langkawi, Malaysia.
Selain itu memiliki 30 lokasi wisata dengan objek wisata bahari, wisata agro sampai bangunan bersejarah (benteng dan heritages). Namun daya tarik utama yang ditawarkan adalah pariwisata bahari disamping wisata lainnya. Karena alam bawah lautnya yang menyimpan berjuta keindahan sehingga dijuluki sebagai satu surga bawah air di khatulistiwa.
 
            Berbagai objek wisata di Kota Sabang yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu:
  1. Kilineter  “0”
Kilometer ”0” merupakan salah satu objek wisata di Kota Sabang yang terletak di Kecamatan Sukakarya dengan luas area 120m2 dengan jarak dari pusat kota sekitar 32 Km.
  1. Gapang
Gapang terletak di Kecamatan Sukakarya dengan luas area 100m2 dengan jarak dari pusat kota sekitar 19 Km. Di Gapang terdapat Taman Laut Pulau Rubiah dan hutan wisata dengan luas area 1300m2. Disamping itu masih tersedia lahan yang cukup luas untuk berivestasi di pariwisata
  1. Gua Sarang
Gua sarang merupakan salah satu objek wisata di kawasan Sabang yang terletak di Kecamatan Sukakarya dengan luas area 100m2 dengan jarak dari pusat kota sekitar 23 Km. Gua sarang dengan keindahan gua alam yang sangat menarik dan dihuni oleh burung laut dan reptilia belum banyak dikunjungi para wisatawan lokal maupun mancanegara karena tempatnya yang tertutup dan dikelilingi hutan lindung.
  1. Lhong Angen
Lhong angen merupakan salah satu objek wisata di kawasan Sabang yag terletak di Kecamatan sukakarya dengan luas area 300m2 dengan jarak dari pusat kota sekitar 25 Km, memiliki potensi sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan.
  1. Batee Dua Gapang
Batee Dua Gapang merupakan gugusan batu karang yang begitu menajubkan. Dengan peralatan snorkeling atau diving, pengunjung dapat memulai petualangannya dari ke dalaman 30 meter mengarah ke terumbu dangkal arah ke pantai. Di sini banyak ditemui spesies ikan seperti ikan kalajengking (scorpion fishes), lionfish, frog fishes, see razor fishes, dan kumpulan ikan kupu-kupu. Khusus pada bulan September, Oktober, dan November penyelam juga dapat melihat hiu dan paus.
  1. Batee Meuroron
Batee Meuroron jaraknya sekitar 5 menit dari Pantai Gapang. Di tempat ini, penyelam dapat menyaksikan bebatuan dengan arus yang kuat. Namun, keunikan dari tempat ini pengunjung dapat melihat ikan badut (clown fishes), karang raksasa, ikan pari, penyu, berbagai jenis belut moray, dan kakap hitam.
  1. Rubiah Seagarden
Pulau Rubiah dengan luas 2.600m2, terdapat berbagai jenis terumbu karang serta ratusan jenis ikan hias di dalamnya. Di lokasi ini penyelam menyaksikan terumbu karang berwarna-warni. Juga penyelam bisa menjumpai nudibranch berwarna, cacing pipih, belut moray (honeycomb morays) dan moray blotched hitam yang sering bersarang di karang-karang berwarna di dasar laut.

  1. Arus Balee
Tidak jauh dari Rubiah Utara, kita akan sampai di Arus Balee yakni puncak berbatu yang terletak di antara Pulau Seulako dan Rubiah. Di lokasi ini sering ditemui berbagai jenis hiu. Tempat menyelam ini sangat popular bagi kalangan penyelam karena terdapat kaleidoskopik warna, ratusan ikan fusilier terang, dan belut pita biru.
  1. Seulako Drift
Para penyelam sering menyebutnya "flying while diving". Dengan kemiringan curam dan panjang penyelam masuk dari arah selatan pulau dan drift sepanjang pulau di utara. Selama menyelam, kita bisa melambung di atas batu karang keras dan karang kulit lembut. Meletakkan tangannya di atas beberapa batu, membiarkan arus mendorong dan menjungkir balik tubuh.
  1. Batee Tokong dan Shark Plateau
Menuju lokasi ini memerlukan waktu sekitar 20 menit dengan menggunakan perahu. Di tempat ini, ditemukan berbagai macam belut moray yang jarang ditemui di dunia. Seperti giant, fimbriated, white eye, snowflake, whitemouth, yellowhead, serta zebra and yellow margined. Juga ada belut pita biru (blue ribbon), honey comb morays,  dan  berbagai belut raksasa varietas lokal serta moray bertopeng.
  1. Pantee Idheu
Pantee Idheu, perairan yang dangkal sepanjang 100 meter dari bibir pantai. Pantai ini memiliki karang dan batu-batu besar yang ditutupi oleh gorgonia besar, karang spons, dan karang cabang. Lokasi ini dipenuhi dengan ikan-ikan napoleon dan ikan-ikan air dangkal lainnya.
  1. Batee GLA (Slippery Rock)
Sesuai dengan namanya, lokasi ini dipenuhi dengan bebatuan layaknya punggung bukit,  permukaan miring dan terus menurun hingga ke dalaman lebih dari 40 meter. Penyelam seolah-olah terbang di atas punggung gunung. Pada ke dalaman 18 meter, penyelam akan menemukan belut moray menyembulkan kepala keluar dari sarangnya. Di lokasi ini juga banyak ditemui ikan parrot bumphead.
  1. "The Canyon"
Tempat penyelaman ini merupakan lokasi diving yang paling diminati oleh wisatawan mancanegara. Di lokasi yang dipenuhi dengan batu-batu besar bagai ngarai di dalam laut. Untuk lokasi ini termasuk titik penyelaman yang dalam dan menantang. Sebab, dilokasi ini penyelam sering dikejutkan kehadiran ikan barakuda.
  1. Pantee Peunateungni
Lokasi ini juga termasuk lokasi yang dalam untuk diselami dan berbahaya bagi penyelam pemula. Butuh penyelam yang benar-benar ahli untuk dapat menikmati pemandangan bawah lautnya. Di sini juga sering melintas ikan barakuda, bobara, belut moray, gurita, nudibranch, lobster, dan napoleon.
  1. Limbo Gapang
Lokasi ini tidak jauh dari pantai Gapang. Anda bisa menyelam menikmati alam bawah lautnya yang banyak ditemui ikan-ikan indah seperti nudibranch, cacing pipih, karang jamur, dan kura-kura.


  1. WW II Wreck "Sophie Rickmers"
Tempat ini merupakan salah satu situs sejarah peninggalan perang dunia ke II. Tidak jauh dari Teluk Pria Laot, penyelam dapat melihat kapal barang bernama "Sophie Rickmers".  dengan panjang 134 meter, telah duduk manis di dasar laut.
Untuk menyelam di lokasi ini, hanya penyelam berpengalaman yang disarankan untuk menjelajahi kapal barang tersebut. Selain karena butuh dekompresi khusus,  kapal cargo itu juga telah menjadi sarang berbagai spesies laut. Seperti ikan kerapu raksasa, belut moray raksasa, bobara raksasa, ikan bendera, angel fish hitam, dan ikan unicorn.
  1. Air Panas
Tidak jauh dari lokasi "Sopie Rickmers", biasanya penyelam akan singgah di "Hot Spring Bubbles of the Underwater Volcano". Lokasi ini merupakan tempat yang langka dan tidak ditemui di banyak daerah di Indonesia. Karena penyelam dapat merasakan hangatnya air laut karena terdapat gunung api bawah laut. Sementara itu dari dasar laut, terlihat  gelembung-gelembung udara yang keluar, pemandangan yang manakjubkan.
  1. Tugboat (Kapal Tunda)
Tugboat merupakan lokasi penyelaman makro yang sangat santai dan ideal untuk penyelaman dangkal pada sore atau malam hari. Di lokasi ini terdapat sebuak bangkai kapal kapal tunda yang tergeletak pada ke dalaman 14 meter. Selain itu penyelam juga bisa menjumpai berbagai spesies ikan seperti spot pipe fish, ghost pipefish, crocodile fish, lobsters berduri, nudibranchs, cleanershrimps, lionfish, dan berbagai jenis ikan kecil lainnya.
  1. Sumur Tiga
Sumur Tiga, menjadi tempat penyelaman yang terkenal masih asli dan belum tersentuh tangan-tangan jahil. Beningnya air laut di daerah ini, membuat para penyelam merasa nyaman saat bersantai di dasar karang lautannya. Sesekali, penyelam juga dapat melihat lumba-lumba yang melintas.
  1. Anoi Hitam
Anoi Itam (pasir itam) juga merupakan situs baru bagi para penyelam. Di situs baru ini penyelam akan banyak menjumpai banyak jenis ikan dan menikmati kepadatan batu karang yang luar biasa dari semua jenis karang acropora keras di air dangkal.
  1. Batee Meuduro
Butuh waktu sekitar 70 menit untuk sampai ke sisi selatan Pulau Weh. Namun, waktu itu tentu tidak akan sia-sia, karena tempat ini paling top untuk diselami. Di daerah ini, visibilitas biasanya sangat baik.

Ada 21 potensi pariwisata di kawasan Sabang. Untuk menikmati keindahan bawah lautnya, Anda bisa mendatangi operator diving dansnorkeling yang ada di Sabang, seperti Pulau Weh Diver, Rubiah Tirta Dive Center, Lumba-Lumba Diving Center, dan Steva Sea Sport.

Masakan Khas Aceh di Warung Nasi Hasan

Warung nasi Hasan, saat ini sudah sangat terkenal di Banda Aceh. Warung ini menyajikan menu khas masakan Aceh seperti kari kambing,ayam kampung goreng panas dan eungkot paya (ikan rawa).
Pemilik warung tersebut, Pak Hasan, mengatakan usahanya diawali dari belajar dan bekerjasama dengan orang. Kemudian dia merintis usaha sendiri. Dari usaha sederhana hingga besar seperti sekarang.
Jika Anda datang ke Aceh, sayang jika tidak mencicipi makanan khas Aceh di warung Hasan yang mempunyai cita rasa lezat dan nikmat. Untuk mencari alamatnya, Anda bisa datang ke warung Hasan 1 yang terletak di Jalan Laksamana Malahayati, Baet, Aceh Besar; Hasan 2 yang berada di Jalan Mr Muhammad Hasan Batoh, Banda Aceh; dan warung Hasan 3 yang berlokasi di Jalan T Nyak Makam Jemabtan layang Pango Raya, Banda Aceh.

H. Harun Keusyik Leumiek Koleksi Benda Benda Bersejarah

Pideung

Sosok Harun Keuchik Leumik adalah sosok yang komplit, multi dimensi. Beliau sebagai pemilik toko emas terkenal di Aceh. Setelah mempelajari beberapa catatan perjalanan hidup beliau, tidaklah berlebihan jika beliau sebagai seniman, budayawan, kolektor, pengusaha, wartawan. dan sekaligus  tokoh masyarakat Aceh.
Haji Harun Keuchik Leumik lahir di Banda Aceh pada tanggal 19 September 1942. Pendidikan formal beliau adalah Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala sampai Semester I. Selanjutnya, ilmu bisnis beliau pelajari  dengan terjun langsung dalam bisnis keluarga.
Sejak tahun 1950-an pria yang mengoleksi benda-benda bersejarah ini telah memiliki usaha kerajinan emas dan toko emas. Dunia tulis menulis beliau tekuni sejak tahun 1970-an dengan menjadi wartawan Mimbar Swadaya  di Banda Aceh, Wartawan Harian Mimbar Umum Medan, dan Wartawan Harian Analisa Medan, yang hingga kini masih ditekuninya sampai sekarang.
 Minat beliau pada barang-barang kuno mulai diwujudkan dengan mengumpulkan benda-benda antik dan bersejarah terutama benda-benda peninggalan Aceh sejak tahun 1980. Salah satu koleksinya pernah dipakai Chritine Hakim pada pembuatan film Cut Nyak Dhien yang disutradarai Eros Djarot.
Ricong
Budayawan dan sejarahwan Aceh  yang juga sebagai seorang kolektor dan penyelamat benda bersejarah Aceh ini tercatat telah mengoleksi 300 lebih jenis perhiasan kuno yang terbuat dari emas Aceh.Selain emas kuno, Harun Keuchik Leumik juga mengoleksi 30 kain sutera Aceh, 13 stempel kerajaan Aceh, lima Al-Quran tulisan tangan dari abad 13, senjata tajam sebanyak 100 an buah, dan 600 buah koin kerajaan Aceh
Karah
 Semua barang berharga yang dikumpulnya selama 30 tahun itu disimpannya di Museum Mini miliknya. Tujuannya agar anak cucunya kelak bisa melihat warisan leluhur Aceh.
 “Saya ingin anak-anak kita terutama kaum muda Aceh, belajar dan menghargai seni dan budaya Aceh melalui benda-benda seni yang seperti saya koleksi ini,” tuturnya singkat kepada media ini.

Sumur Tiga sabang


Pantai Sumur Tiga salah satunya Pantai yang berlokasi di pantai timur Pulau Weh, sekitar 10-15 menit dari Pelabuhan Balohan, Kota Sabang. Tepatnya di Kecamatan le Meule, Sukajaya. Di pantai yang pasir lautnya berwarna putih  dan berombak ini,  Anda akan temui tiga sumur berusia puluhan tahun yang mata airnya  tawar, meski berada tak jauh dari bibir pantai.  
Keberadaan tiga sumur berair tawar ini memberi arti tersendiri bagi masyarakat sekitarnya. Sehingga pantai ini pun diberi nama Pantai Sumur Tiga. Selain memiliki kisah cerita dibalik keberadaan sumur tua yang berair tawar, Pantai Sumur Tiga juga dikenal dengan sunrise (matahari terbit) terbaik di Kota Sabang .
Serta adanya  beberapa, kios,  kafe, dan resort yang berada di pinggiran pantai, membuat pantai yang dikenal dengan air lautnya yang jernih bergradasi hijau kebiru-biruan ini, semakin ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal yang ingin menikmati sunrise dan terumbu karangnya.
Santai Sumur Tiga
Saniah%20LS1Resort Freddies Santai Sumur Tiga adalah tempat penginapan yang tepat bagi Anda dan keluarga. Karena di resort milik Freddie, warga Afrika Selatan  ini juga menyediakan kamar bagi tamu yang membawa keluarga. Menginap di sini serasa membuat Anda berada di rumah sendiri.
Di resort Santai Sumur Tigha, ada 12 kamar.  Terdiri dari sembilan bungalow dan tiga family room. Resort ini sendiri berada Jalan KH Agus Salim, Lingkungan Bahagia, Sumur Tiga, Kota Sabang. Fasilitas di setiap kamar di penginapan ini, dispenser air panas dan dingin, kamar mandi di dalam kamar yang bersih, lemari pakaian, kursi santai, dan kipas angin.
Kamar –kamar di bungalow  kapasitasnya untuk dua orang, sedangkan family room untuk tiga orang dewasa atau suami-istri dan dua anak kecil. Tempat tidur disetiap kamar terbuat dari bambu, luas dan bersih. Sedangkan dinding kamar dari terpal bambu dan berkontruksi kayu. Karena itu kamar tidak memerlukan AC, cukup kipas angin karena tidak terlalu panas.
Harga kamar di bungalow Rp265 ribu/malam dan family room Rp295 ribu/malam.  Jadi kapasitas kamar yang ada masih terbatas, membuat Santai Sumur Tiga saat weekend dan hari libur selalu penuh. Untuk memesan kamar Anda bisa memesannya langsung melalui nomor handphone (+62) 813 6025 5001, dan atau bisa via website: www.santai-sabang.com
Menurut pemilik resort ini, Freddie biasanya para tamunya, saat pagi hari sering bersantai di balkon yang  mengarah ke laut. Karena di balkon Freddie menyediakan kursi santai agar para tamu resortnya bisa santai sambil menikmati udara pagi dan mendengar nyanyian deburan ombak di pantai.
Jika ingin melakukan aktifitas olahraga seperti jalan kaki mengitari pantai, menikmati sunrise, berenang, berjemur sambil membaca buku, dan atau ber-snorkeling ria, maka akan berjalan menuruni anak tangga yang menuju pantai (tak jauh dari restoran).
Dan saat pukul 10.00 WIB, menaiki anak tangga kembali menuju restoran menikmati sarapan pagi yang telah disedikan Freddie. Pria yang hobi masak ini memasak menu makan barat maupun lokal untuk disajikan kepada tamu resortnya.

Pulao Rubiah

Taman Laut Pulao Rubiah yang terletak sekitar 23,5 Km disebelah Barat Pulau Weh Yang memiliki Luas 2.600 Ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis karang yang indah dan biota laut yang langka. ini merupakan taman laut yang Alami dan Kaya akan kehidupan Laut, dengan luas sekitar 1300 Hektar keadaan perairan di sekitar laut Pulau Rubiah sangat jernih dan bersih seakan-akan seperti pantulan kristal dengan tingkat kecerahan mencapai kedalaman 10 - 50 Meter karang meja yang merupakan jenis karang lainnya. Berbagai Jenis Ikan juga di temukan, Seperti Ikan Bendera, Ikan Kape-Kape, Botana Biru, Ikan Sersan dll.

Kisah Aceh Di Masa Lampau

Sejarah AcehAcehtourism.info - Perang Dunia Kedua dan pembunuhan Yahudi oleh Nazi memang sudah selayaknya mendapat tempat dalam pendidikan sekolah kita di Belanda. Kedua subyek sejarah tersebut beruntung mendapat tempat yang dominan dalam otak generasi muda kita. Tetapi hal itu juga sayangnya menimbulkan beberapa dampak negatif. Kapasitas otak relatif kecil dan kita khawatir tidak ada tempat lagi untuk subyek sejarah yang penting seperti Perang Aceh yang berlangsung selama 30, 40 atau bahkan 70 tahun. Juga terlalu sedikit, sangat sedikit perhatian yang diberikan para dosen untuk episode yang sangat berarti ini dalam sejarah kita.
Akibatnya adalah ingatan yang semakin terpinggirkan tentang perang ini. Hal ini diperburuk oleh banyaknya monumen kenangan dan peringatan di negara kita tentang Perang Dunia Kedua namun sangat sedikit sekali tentang Perang Aceh. Monumen dan tempat-tempat bersejarah di Aceh buat kita jauh letaknya dan dengan demikian juga tidak mudah untuk dikunjungi secara massal dari negara kita.
Begitu banyak monumen bertema Perang Dunia Kedua namun monumen Perang Aceh sampai sekarang nyaris tidak mendapat perhatian. Tampaknya ada kecenderungan kuat bahwa kecintaan kita pada kemerdekaan hanya berlaku untuk diri kita sendiri.
Orang lain selalu salah dan harus merasa malu jika mereka mengancam dan merebut kemerdekaan kita, tetapi jika kita merampas kemerdekaan orang lain (misalnya rakyat Aceh), maka kita dengan sendirinya segera menerapkan standar keadilan yang berbeda atau kita mengalihkan perhatian ke arah lain.
Untungnya hal itu akan segera berakhir karena sejak tahun ini perubahan akan terjadi. Sekarang Komite 4 & 5 Mei (Komite di Belanda untuk memperingati Hari Kemerdekaan Belanda dari Pendudukan Jerman) bukan hanya memikirkan tentang kemerdekaan kita tetapi juga kemerdekaan semua orang di seluruh dunia. Juga rakyat Aceh sekarang (dan juga pada masa lalu jika boleh saya tambahkan).
Bicara tentang monumen, kita pernah memiliki monumen Van Heutsz di Amsterdam. Tetapi karena Van Heutsz merupakan simbol perdebatan (Peter van Zonneveld telah merumuskannya dengan baik) (25), maka nama monumen tersebut diganti menjadi Monumen Indïe-Nederland (Indonesia-Belanda) dan berubah maknanya menjadi kenang-kenangan tentang hubungan antara Belanda dan Indonesia pada masa kolonial.
Tetapi monumen itu tidak terfokus pada Perang Aceh. Juga ketika monumen itu masih bernama Monumen Van Heutsz, nyaris tidak seorang pun yang tahu bahwa itu adalah monumen Aceh milik kita. Van Heutsz adalah
komandan militer di Aceh dan Gubernur Aceh antara tahun 1890-1904. Perang Aceh dimulai tahun 1873 dan berlangsung hingga 1942 (ada berbagai pendapat tentang hal ini).
Jadi ada Perang Aceh sebelum dan sesudah Van Heutsz. Sekitar empat atau lima Perang Aceh seluruhnya, setiap kali dengan komandan militer yang berbeda. Sudah saatnya dibangun sebuah monumen yang khusus untuk memperingati Perang Aceh, yang dimulai sejak invasi di Aceh tahun 1873 dan berakhir dengan perlawanan seluruh rakyat Aceh hingga keluarnya Belanda dari Aceh tahun 1942. Sebuah monumen tentang agresi dan pendudukan Belanda serta pembebasan Aceh.
Sebuah monumen yang menggambarkan sisi kemanusiaan dan kebiadaban Belanda dan Aceh yang terjadi selama masa itu. Kisah-kisah dalam buku sejarah juga harus lebih kaya, lebih menarik, lebih menghanyutkan, lebih komunikatif. Tentang Aceh dan Perang Aceh harus disediakan bukan lagi dana melainkan kreativitas yang informatif. Harus ada film atau serial televisi yang menarik tentang Perang Aceh yang sungguh-sungguh menggambarkan daerah dan rakyatnya, yang menggambarkan Aceh seratus tahun yang lalu sebagaimana aslinya.
Otentik. Menampilkan bukan hanya orang Belanda tetapi juga para serdadu KNIL asal Ambon, Menado dan Jawa, para pejuang Aceh serta wanita dan anak-anak. Jadi bukan semacam tokoh karikatur pemberani yang diromantisasi ala Filipina sebagaimana film NCRV tahun 1996. Aceh dan Perang Aceh harus dihidupkan kembali.
Untungnya pada tahun 2009 het Indisch Herinneringscentrum (Lembaga untuk memperingati sejarah tentang Indonesia) atau disebut juga IHCB di Bronbeek dibuka. Pertengahan Agustus 2010 akan diselenggarakan pameran berjudul Het verhaal van Indië (Kisah tentang Indonesia) di Bronbeek.

Kerajaan